My Quotes

"Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri..."

Minggu, 28 Oktober 2012

Perbedaan WET GAS dan DRY GAS

Pendahuluan

 “Reservoir Engineering” dimulai dengan adanya penemuan suatu lapangan yang mengandung gas dan/atau minyak. Dimana dari data logging sumur, contoh core/batuan serta fluida reservoirnya, dapat ditentukan jumlah hidrokarbon yang terdapat dalam setiap acre-foot atau m3 (hidrokarbon) / m3 batuan reservoir.

 Pada kegiatan Reservoir Engineering terdapat beberapa tahap kegiatan. Dan dalam klasifikasinya sendiri, Klasifikasi Reservoir berdasarkan fluidanya
 • Reservoir Minyak : black oil, volatile oil
• Reservoir Gas : dry gas dan wet gas

Perbedaan DRY GAS dan WET GAS :


NO
DRY GAS
WET GAS
1
Gas alam yang hanya mengandung Hidrokarbon ringan
Gas alam yang banyak mengandung Hidrokarbon berat
2
Gas dengan kandungan air yang cukup tinggi sebelum dilakukan pemisahan air di permukaan.
Gas setelah melewati proses pemisahan air (dehydration ) atau kondisi gas dimana tidak terdapat air dalam fasa cairnya.
3
Memiliki Gas Oil Ratio (GOR) diatas 50.000 scf/STB
Tidak memiliki Gas Oil Ratio (GOR)
4
Memiliki nilai API + 10
Tidak memiliki nilai API
 


Wet Gas Reservoir / Gas Basah
Dalam reservoir ini cairan di permukaan merupakan kondensat dan kadang juga disebut sebagai reservoir kondensat. Basah disini bukan berarti basah dari air tetapi basah sebagai keberadaan kondensat di permukaan, dalam kenyataannya reservoir ini juga mengandung air yang terlarut didalamya.
  1. Keseluruhan diagram berada pada temperature yang lebih rendah dari temperature reservoir.
  2. Merupakan fasa gas dalam penurunan tekanan reservoirnya.
  3. Dalam kondisi separator merupakan dua fasa cairan dan gas dengan sedikit cairan di permukaan.
  4. GOR diatas 50,000 scf/STB.
  5. 40 –60 API pada kondisi stok tank seperti pada retrograde
  6. Cairan dengan warna bening
Dry Gas Reservoir / Gas Kering
Kering disini menunjukkan gas tersusun dari fasa ringan hydrocarbon sehingga tidak terbentuk cairan dipermukaan. Biasanya cairan yang terbentuk dipermukaan justru air yang terkondensasi.
  1. Keseluruhan diagram berada pada temperature yang lebih rendah dari temperature reservoir.
  2. Merupakan fasa gas dalam penurunan tekanan reservoirnya.
  3. Dalam kondisi separator tetap merupakan fasa gas.
  4. Tersusun atas fasa ringan (C1) methane sebagai penyusun utamanya.